Sunday, October 7, 2018

Politeknik Pariwisata Medan


Politeknik Imigrasi


Politeknik Ilmu Pemasyarakatan


STEM AKAMIGAS



IPDN



UIN Walisongo Semarang


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


UIN Sunan Kalijaga


UIN Sunan Gunung Jati Bandung


UIN Sunan Ampel Surabaya


UIN Sumatera Utara



UIN Sulthan Thaha Saifuddin


UIN Sultan Syarif Kasim


UIN Sultan Maulana Hasanuddin


UIN Raden Intan



UIN Raden Fatah


UIN Maulana Malik Ibrahim


UIN Mataram


UIN Ar-Raniry


UIN ALAUDDIN MAKASAR


Universitas Surabaya



Apa Itu Trypophobia?




Definisi Tryp
ophobia

Trypophobia adalah jenis fobia terhadap bentuk lubang-lubang yang diciptakan oleh alam atau bentuk melingkar seperti gelembung. Rasa takut ini mencakup lubang atau gelembung berkerumun di kulit, daging, kayu, tumbuhan, karang, spons, jamur, biji-biji kering dan sarang lebah.

Reaksi terhadap pola berlubang ini sangat kuat. Melihat gerombolan gelembung atau lingkaran bisa membuat orang yang memiliki trypophobia merasa kulit mereka berkeringat dingin, merinding, bergidik, gatal, terasa sakit atau nyeri nyata, bahkan bisa hingga mual dan muntah karena mereka menganggap apa yang mereka lihat benar-benar menjijikan.
Beberapa dari orang-orang ini berpikir bahwa ada sesuatu yang berbahaya mungkin mengintai di dalam lubang itu, dan beberapa di antaranya takut bahwa karena merasa akan jatuh ke dalam lubang. Trypophobia dalam beberapa kasus yang parah bahkan bisa memicu serangan panik.

Penyebab Trypophobia

Ada beberapa teori di balik penyebab trypophobia. Dalam sebuah makalah, Paul Hibbard dan Arnold J Wilkins menduga bahwa rasa jijik atau ketakutan yang timbul setelah melihat gambar lingkaran acak ini terjadi karena insting memerintahkan mereka sebisa mungkin menghindari berlama-lama memandangi gambar aneh tersebut. Kedua periset ini berpendapat bahwa otak yang kewalahan mengamati susunan bentuk yang acak dan kontras akan meminta asupan oksigen yang lebih banyak untuk dapat memproses informasi.

Otak menggunakan sekitar 20% energi tubuh, dan penggunaan energinya perlu dijaga seminimal mungkin. Asupan oksigen yang berlebihan dapat membuat gelombang otak jadi kacau, sehingga saraf-saraf otak Anda pun tidak bisa bekerja dengan baik. Akibatnya Anda malah akan merasakan sakit kepala, mual, pusing, dan cemas. Nah, trypophobia bekerja mirip pertahanan diri otomatis agar Anda tidak mengalami hal-hal ini. Otak mengasosiasikan lubang-lubang ini sebagai bahaya.

Temuan di atas kemudian diperkuat oleh sebuah studi studi kolaborasi antara Tom Kupfer, seorang peneliti pascasarjana di bidang psikologi di University of Kent di Inggris, dan rekan penulisnya An Trong Dinh Le, yang merupakan doktorat psikologi di University of Essex.

Mereka melaporkan bahwa kecemasan atau kepanikan instens setelah melihat gelembung busa sabun atau lubang-lubang kecil di spons cuci piring mungkin terkait dengan ketakutan akan terinfeksi parasit dan penyakit menular. Memang, banyak penyakit menular yang menghasilkan gerombolan bintil, bentol, atau beruntusan berbentuk bulat acak pada kulit — misalnya saja cacar, campak, rubella, demam scarlet, serta infeksi parasit seperti tungau dan kutu.

Universitas Mitra Indonesia

Universitas Mitra Indonesia, Universitas Mitra Indonesia, Universitas Mitra Indonesia, Universitas Mitra Indonesia, Universitas Mitra Indone...